Banyak Peminat, Jadi Alasan Beternak Entok Cukup Menggiurkan
SUNGAILIAT, BABELREVIEW.CO.ID — Usaha ternak entok memberikan penghasilan tambahan yang cukup menguntungkan bagi yang menekuninya.
Apalagi soal pasarnya cukup mudah dalam hal penjualan sehingga perputaran uang dari usaha jenis unggas ini cukup cepat, seperti yang ditekuni oleh Hardi, peternak entok di Kecamatan Sungailiat.
Pria yang sudah belasan tahun menekuni hewan yang sering disebut juga dengan nama bebek manila ini mengaku cukup puas menternakkan bebek entok karena pakannya yang mudah dioperoleh, mulai dedak, kelapa, sayuran, dan sisa makanan sehari-hari pun bisa dilahap oleh unggas ini.
“Selain itu, harga jual entok ini cukup lumayan, mulai anakan Rp 20.000 per ekor hingga dewasa Rp 100.000 per ekor. Pasarnya selain usaha kuliner juga diminati kalangan rumah tangga, terutama saat momen menghadapi lebaran biasanya permintaan entok akan cukup banyak,” ungkap Hardi kepada babelreview.co.id, Kamis (1/4/2021).
Apalagi, menurutnya, pembeli yang biasa mengumpulkan entok biasa datang ke rumahnya untuk kemudian dijual kembali ke daerah pengumpul tersebut di sejumlah usaha kuliner sehingga dirinya pun tak perlu susah-susah lagi untuk memasarkannya.
Lain halnya, kalau dulu entok ini mesti dipasarkannya berkeliling ke usaha kuliner yang ada di kota sungailiat hingga ke pangkalpinang sehingga tetap perlu ongkos untuk membawanya.
“Tapi kini kalau sudah ada pedagang pengumpul entok yang sering datang dan sudah menjadi pelanggannya, maka biaya tranportasi penjualannya pun cukup bisa dikurangi sehingga omset pun bisa lebih besar kami dapatkan dari hasil ternak entok ini,” ujar Hardi.
Ia menambahkan, perawatan entok pun cukup mudah dan jenis bebek ini juga tahan terhadap serangan penyakit sehingga calon peternak pemula tidak perlu khawatiir untuk memulai usaha hewan ini.
Asalkan, kata Hardi, kalau orang tahu akan cara merawatnya dengan baik, maka usaha ternak enthok tetap akan menguntungkan termasuk soal menjual anakannya karena cukup banyak peminatnya dan di pasaran juga cukup laris. (BBR)
Laporan: Pras
Editor: Irwan
