BEI: Investor Pasar Modal Babel Meningkat, Total Transaksi Hingga Rp 5,2 Triliun

PANGKALPINANG, BABELREVIEW.CO.ID – Kepala Bursa Efek Indonesia (BEI) Kantor Perwakilan Bangka Belitung Yoseph Kaburuan menyampaikan, pertumbuhan investor pasar modal di Bangka Belitung 2020 naik hingga 48 persen dibanding tahun 2019.
Sampai dengan November 2020, total terdapat 7.682 investor pasar modal yang menggunakan identitas diri asal Bangka Belitung.
Rata-rata setiap bulannya terdapat 221 investor baru yang buka rekening saham di Bangka Belitung.
“Total transaksi oleh investor Bebel tersebut selama Januari - November 2020 totalnya Rp 5,2 Triliun,” ujar Yoseph.
Dijelaskannya, pada tahun 2020 (Januari-November) pertumbuhan investor pasar modal di Bangka Belitung paling pesat di November, dengan pertumbuhan investor mencapai 693 Single Investor Identity (SID) baru.
“Baik SRE (Sub Rekening Efek) dan SID keduanya mengalami kenaikan. Sampai November 2020 SRE tumbuh hingga 9.252, sedangkan SID tumbuh hingga 7.682,” jelasnya.
Dikatakan Yoseph, pertumbuhan investor pasar modal tersebut dikarenakan masyarakat semakin mengenal investasi melalui pasar modal.
BEI Kantor Perwakilan Babel juga aktif menyebarkan iklan melalui media sosial mengajak masyarakat ikut Sekolah Pasar Modal (SPM)
“Selain itu, BEI juga aktif membuka galeri investasi di kampus-kampus, seperti UBB, Atma Luhur, Pertiba, AMB, IAIN SAS Babel dan lainnya, juga rutin edukasi kepada mahasiswa di kampus tersebut. BEI Babel juga setiap bulan selama pandemi ini melakukan lima kali kegiatan SPM, dua hingga empat kali kegiatan FCI (Forum calon investor), delapan kali edukasi publik kepada mahasiswa di kampus, dan beberapa live Instagram rutin lewat akun @idx_babel,” ungkapnya.
Pertumbuhan pasar modal, dikatakan Yoseph, juga dipengaruhi tingkat suku bunga yang turun, lalu mengalihkan investasinya ke pasar modal yang lebih tinggi return-nya.
Mengenai investasi bodong, Yoseph mengatakan bahwa kini masyarakat sudah mulai sadar dan teredukasi sehingga tidak mudah tertipu investasi bodong.
“Kebanyakan yang masuk di pasar modal ada di rentang usia 18-25 tahun. Artinya mereka ini adalah masyarakat yang teredukasi,” katanya.
Yoseph juga tetap optimis untuk tahun 2021 pasar modal di Indonesia dan Bangka Belitung tetap tumbuh positif.
“Kami berharap di Babel ada pertambahan emiten baru, yang mana nantinya masyarakat Babel juga yang ikut memiliki perusahaan tersebut. Sehingga dari Babel kembali ke Babel juga,” harapnya. (BBR)
Laporan: Irwan