Desa Simpang Katis Kembangkan Batik Pakkis



BANGKA TENGAH, BABELREVIEW- Diawali dari kecintaan terhadap Batik, Siti Dawiyah bersama kelompok Batik " Pakkiss" Simpang katis terus melebarkan sayap. Berdiri tahun 2013, saat ini Batik "Pakkiss" menjelma sebagai salah satu batik khas di Bangka belitung.
Jika dilihat, sampai saat ini perkembangan batik memang cukup pesat, apalagi setelah 2009 lalu UNESCO menetapkan batik Indonesia sebagai warisan kemanusiaan untuk budaya lisan dan nonbendawi. Oleh karenanya, saat ini batik menjadi primadona banyak kalangan termasuk generasi milennial.
"Kami membuat dua puluhan lebih motif yang menjadi kekhasan batik Pakkiss, motif lada dan motif dengan tulisan “aok” yg dibentuk dari balok timah jadi primadona banyak kalangan," kata Siti saat dikunjungi Babel Review.
Kelompok Batik Pakkiss sendiri saat ini telah memproduksi banyak macam jenis batik diantaranya batik tulis, batik lukis, batik cap, kain pantai dan lain-lain. "Tidak hanya menyediakan stok di toko-toko yang telah bekerjama, kami juga menerima pesanan baik itu dari intansi pemerintah, sekolah, dan lain sebagainya," jelas Siti.
Kelompok Batik Pakkis yang beralamat di Jl. Sungai Selan RT006/RW002 Desa Simpang Katis, Kabupaten Bangka Tengah ini berharap kedepan masyarakat Bangka Belitung semakin banyak yang menggunakan batik Pakkiss.
"Harapan kita tentunya semakin banyak yang pakai Pakkiss sehingga semakin dikenal masyarakat luas, apalagi harga berkisaran dari 160 sampai 500 ribu ramah di kantong sebagai oleh-oleh juga," harapnya.
Siti menjelaskan saat ini kendala yang dihadapi dalam mengembangkan usaha batik mereka adalah masih minimnya pengetahuan masyarakat tentang batik sehingga menganggap harga yang mereka tetapkan terlalu tinggi. Padahal, menurut Siti, pembuatan batik membutuhkan proses lama dan biaya produksi yang cukup tinggi. "Sebagai pembeli tentunya konsumen pengennya bisa beli dengan harga terendah sedangkan biaya produksi dan tingkat kesulitan cukup tinggi, ditambah dengan bahan baku yang belum ada di Bangka.
Jadi cukup memakan biaya," jelasnya. Meski begitu, ia tetap mengapresiasi kepedulian pemerintah terhadap pelestarian batik khas Bangka Belitung, apalagi pemerintah Bangka Belitung sangat intens mempromosikan batik. "Tentunya pemerintah terus mendorong dan mensupport kami dari kelompok batik Pakkiss, dengan berbagai upaya seperti melibatkan kami di saat pameran-pameran," ucapnya. (BBR)