Desa Zed Kembangkan Jagung Manis dan Seledri

BANGKA, BABEL REVIEW - Desa Zed, Kecamatan Mendo Barat, Kabupaten Bangka, Provinsi Bangka Belitung, mengolah jagung manis dan seledri menjadi sirup yang memiliki nilai jual. Para petani di desa ini juga mengembangkan budidaya kedua jenis tanaman ini. Sekretaris Desa Zed, Budi Kurniawan, mengatakan mayoritas penduduk Desa Zed memang berprofesi sebagai petani dalam menopang perekonomian masyarakat.
“Hampir 90 persen masyarakat di Desa Zed berprofesi sebagai petani, walaupun ada juga yang berstatus pegawai dan ASN dalam kesehariannya bercocok tanam untuk meningkatkan taraf hidup,” ujarnya. Budi mengatakan, saat ini Pemerintah Desa Zed gencar melaksanakan inovasi tanaman holtikultura dan terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat.
“Cara desa mengembangkan SDM salah satunya melakukan inovasi pertanian dengan pembuatan sirup jagung dan seledri. Namun mengingat dana belum bisa kita gunakan jadi cita-cita ini belum dapat terealisasikan sepenuhnya. Kita harap nanti ada PAW Kades Zed untuk menyelesaikan hal ini,” jelasnya. Budi mengatakan saat ini persiapan pengelolaan sirup jagung dan seledri sudah siap dilaksanakan dan ia berharap
bisa segera terlaksana. “Ini salah satu wujud pengembangan UMKM desa, nantinya produk ini dikelola pihak PKK dan BumDes. Untuk persiapan sendiri sebelumnya kita sudah membuat produk sirup yang sudah jadi beserta video cara membuat saat kegiatan lomba desa,” katanya.
Untuk mengembangkan produk yang bakal jadi unggulan desa ini, Pemdes Zed berencana mendatangkan narasumber untuk memberikan pencerahan terkait promosi produk, pengawetan dan proses pengemasan.
Desa yang mengusung slogan “BERSAMA” (Bersih, Rukun, Santun, Aman, dan Agamis) ini memang memiliki potensi yang besar dari sektor pertanian, perkebunan dan tanaman holtikultura. Desa Zed sendiri dibentuk pada tahun 1971 silam dengan visi “Terwujudnya Desa Zed
Sejahtera, Cerdas dan Bersama”. Dengan luas wilayah seluas 5.627 km2, lahan yang telah dimanfaatatkan untuk tanaman perkebunan karet seluas 175 Ha, kebun sawit 50 Ha dan kebun lada 10 Ha. Selain itu juga terdapat tanaman pertanian yakni sawah seluas 150 Ha, tanaman jagung 12 Ha, umbi-umbian 10 Ha, dan buah-buahan seluas 5 Ha.
Untuk pembangunan fisik, Budi menjelaskan saat ini Pemdes Zed memfokuskan pada pembuatan siring dan pemasangan plat deker. “Juga jalan setapak menjadi salah satu prasarana yang dibutuhkan.
Untuk tahun 2018 Pemdes telah membangun gedung posyandu beserta saluran pembuangan air. Pembangunan siring dan plat deker difokuskan karena salah satu kebutuhan untuk menjaga stabilitas lingkungan desa,”ujarnya.
Untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, Pemdes Zed juga akan menggalakkan penanaman ubi racun (kasesa) yang saat ini bernilai ekonomi cukup tinggi. “Kami berencana menggalakkan penanaman ubi racun, untuk lahan karet yang tidak produktif lagi ditanam ubi racun.
Pengelolaannya cukup mudah, bibit murah dan tingkat keberhasilan lebih menjanjikan. Selain itu waktu relatif sebentar dan diharapkan berdampak positif bagi masyarakat untuk menjadi salah satu penopang hidup,” tukasnya. (BBR)