Dirut Pertamina Ungkap Alasan Tak Mungkin Depo BBM Plumpang Ditutup

Irwan
Dirut Pertamina Ungkap Alasan Tak Mungkin Depo BBM Plumpang Ditutup
Foto: Istimewa

JAKARTA, BABELREVIEW.CO.ID -- Opsi penutupan Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Plumpang, Jakarta Utara, usai kebakaran beberapa waktu lalu dinilai tak mungkin dilakukan. Pasalnya, 15% dari total pasokan BBM nasional berada di kawasan tersebut.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, penutupan atau pemindahan Terminal BBM Plumpang tidak bisa serta merta begitu saja. Termasuk pemindahan Terminal BBM Plumpang ke lokasi lain seperti lahan PT Pelindo (Persero).

Menurut Nicke, butuh persiapan yang matang dalam memindahkan hal tersebut. Sebab akan mengganggu value chain bahan bakar, khususnya distribusi ke 19 daerah.

"Kita lihat area ini (Depo BBM) dan tadi kita sama-sama tahu, ingin menyuplai 790 SPBU yang mengcover 19 kota dan kabupaten, tidak bisa serta merta kita pindahkan. Dan ini yang tadi juga kami sampaikan di awal menyimpan 15% dari stok (BBM) nasional," ungkap Nicke, Selasa (14/3/2023).

Objek vital nasional itu, bukan saja memiliki tangki BBM, namun terdapat sejumlah fasilitas lainnya seperti, LPG, Pelumas, Center Lubricant, dan fasilitas lainya.

"Sehingga, kalau kita lihat letak strategis dan peran strategis dari TBBM Plumpang ini kemudian kita off-kan, maka value chain akan terputus, sehingga akan mengganggu distribusi," ucap dia.

Dia menilai alternatif saat ini adalah membangun buffer zone atau zona penyangga yang memisahkan Terminal BBM dan pemukiman warga. Pilihan itu dilakukan sabari menyiapkan keperluan relokasi,

Termasuk, tetap menjalankan operasional Terminal BBM Plumpang dengan tujuan mengamankan suplai BBM ke sejumlah daerah di Indonesia.

"Agar tetap beroperasi, maka pembangunan buffer zone ini penting, karena opsi untuk langsung menutup sekarang itu tidak mungkin," katanya. (*)

 

Sumber: Okezone