Dukung Konservasi Keanekaragaman Hayati, GM PLN Babel Terima Penghargaan dari Dirjen KSDAE

Irwan
Dukung Konservasi Keanekaragaman Hayati, GM PLN Babel Terima Penghargaan dari Dirjen KSDAE
KOBA, BABELREVIEW.CO.ID - General Manager PLN Unit Induk Wilayah Bangka Belitung (PLN Babel), Amris Adnan terima penghargaan dari Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam Ekosistem (KSDAE) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan atas komitmennya mendukung konservasi keanekaragaman hayati di Bangka Belitung.


Penghargaan diserahkan langsung Dirjen KSDAE, Ir, Wiratno, M.Sc. di kawasan hutan lindung mangrove Mujang Kabupaten Bangka Tengah pada Selasa (24/5/2021).

“Kami mengapresiasi partisipasi PLN sebagai perusahaan yang telah mendukung keanekaragaman hayati semoga hal ini memberikan dampak positif terhadap lingkungan,” icap Wiratno.

Komitmen PLN dalam mendukung program konservasi keanekaragaman hayati ini sejalan dengan misi PLN untuk menjalankan bisnis ketenagalistrikan yang berwawasan lingkungan serta aspirasi Green dalam program transformasi PLN.

Dalam lima tahun terakhir PLN telah menanam hampir lima puluh ribu pohon yang tersebar di wilayah Bangka Belitung.

Selain itu, dalam rangka penyelamatan satwa dari kepunahan, sejak tahun 2016 PLN bersinergi dengan yayasan Alobi dan pemerintah daerah membentuk pusat konservasi satwa di daerah Jalan Kejaksaan, Pangkalpinang.

“PLN adalah perusahaan pertama yang membantu kami sejak tahun 2016. berkat dukungan tersebut, hingga kini kami telah melepas liarkan 7.122 ekor satwa,” Ucap Ketua Yayasan Alobo, Langka Sani.

Satwa di fasilitas tersebut didapat dari tangkapan perburuan liar dan jual beli ilegal. Satwa-satwa tersebut dihabituasi dan direhabilitasi sebelum dilepas liarkan ke alam bebas.

“Melalui program CSR, kerjasama antara PLN dan Alobi bersifat berkelanjutan, dari tahun pertama hingga tahun kelima dalam bentuk pelatihan, pembangunan fisik, dan sarana operasional sehingga rekan-rekan kini menjadi semakin mandiri,” ucap Amris.

Lebih dari itu, konsep pelestarian keanekaragaman hayati juga dikembangkan dalam bentuk yang lebih menarik dengan mengembangkan desa wisata berbasis lingkungan. Seperti pengembangan desa wisata terong dan desa wisata tanjung tinggi di Belitung ataupun serta desa wisata sungai upang dan desa wisata Namang di Bangka.

Dalam membangun program keanekaragaman hayati, PLN menerapkan konsep pembangunan berkelanjutan sesuai dengan Social Development Goals lebih dikedepankan.

Selain itu juga penerapan prinsip creating shared value (CSV) yang mengelaborasikan permasalahan-permasalahan dan kebutuhan-kebutuhan masyarakat dengan rencana strategis perusahaan.

“Melalui program tersebut, diharapkan pada akhirnya masyarakat menjadi mandiri, sejahtera, dan program berdampak positif terhadap lingkungan,” imbuh Amris. (*)