Gara-gara Ernest Prakasa, Pesan Agar Tidak Merayakan Ceng Beng di Bangka Jadi Viral

Irwan
Gara-gara Ernest Prakasa, Pesan Agar Tidak Merayakan Ceng Beng di Bangka Jadi Viral
Cuitan Ernest Prakasa

PANGKALPINANG, BABELREVIEW.CO.ID – Komedian, aktor sekaligus sutradara Ernest Prakasa melalui akun twitternya mengunggah story Instagram akun Yoontjhia yang diketahui dengan nama pemilik Regina Natael, Jumat (20/3/2020).

Dalam cuitannya tersebut, akun Regina ingin memberi pesan kepada warga keturunan tionghoa asal Bangka yang tinggal di luar Bangka, agar tidak pulang ke Bangka untuk merayakan Chinmin atau Ceng Beng. Pesan tersebut dibuat dengan menggunakan bahasa Bangka khas warga keturunan.

Regina membuat pesan tersebut untuk mengantisipasi penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19) di Bangka. Selain untuk mengajak social distancing (menjauhi segala bentuk perkumpulan, menjaga jarak antar manusia, menghindari berbagai pertemuan yang melibatkan banyak orang), hal tersebut juga sangat beralasan karena menurut Regina di Bangka banyak orang tua (sudah berumur).

Apalagi menurut Regina, di Bangka hanya ada dua rumah sakit, berbeda dengan kota-kota besar yang memiliki banyak rumah sakit rujukan.

Mengapresiasi pesan yang dibuat Regina, Ernest pun menambahkan kata “Cina Khek Bangka can totally relate” dalam cuitannya tersebut.

Sontak cuitan Ernest pun mendapat banyak komentar dari warganet. Seperti pemilik akun @rheabela1 yang mencoba menterjemahkan pesan tersebut. “Intinya jangan pulkam dulu. Karena rumah sakitnya cuma ada 2. Dan banyak orang tua di sana.”

Begitu pun dengan pemilik akun @kokokokoh123 dalam komentarnya menulis “Owe jg batal cengbeng koh. Wkwkw.”

Pemilik akun @nsyifahaura dalam komentarnya mengatakan “Tadinya planning pulang ke Bangka untuk nemenin nenek ziarah, tapi demi kemaslahatan umat dicancel. Kata nenek akhirnya ikak doksah nyanyok, ok”

Beginilah terjemahan dari pesan yang dibuat Regina: “Penting, Minta tolong ya saudara. Bagi kalian yang mau pulang merayakan Ceng Beng, tolong batalkan. Jangan kalian pulang bawa virus! Kasihan sama orang di Bangka sana, banyak orang tua, rumah sakit hanya ada dua di Bangka yang seluas itu. Kalian tahu sendiri bagaimana rumah sakitnya. Tidak seperti kalian di kota besar banyak rumah sakit rujukannya. Jadi tolong.” (BBR)