Geliat SDM di Era UMKM: Bertahan atau Tersingkirkan di Bangka Belitung

PANGKALPINANG, BABELREVIEW.CO.ID – Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Bangka Belitung telah lama menjadi tulang punggung perekonomian daerah, menyumbang lebih dari 60% aktivitas ekonomi lokal. Namun, di tengah tantangan global dan transformasi digital, UMKM di wilayah ini menghadapi dilema besar: bertahan atau tersingkirkan. Di balik itu semua, pengembangan sumber daya manusia (SDM) menjadi kunci utama untuk menentukan arah masa depan UMKM Babel.

Pandemi COVID-19 menjadi pukulan telak bagi sektor UMKM di Bangka Belitung. Data menunjukkan bahwa sebanyak 9.817 UMKM terdampak pandemi, dengan banyak yang terpaksa menutup usaha akibat penurunan daya beli masyarakat dan pembatasan aktivitas ekonomi. Sektor pariwisata, seperti rumah makan dan toko oleh-oleh, menjadi salah satu yang paling terpukul.

Selain itu, tantangan struktural seperti keterbatasan akses pendanaan, minimnya literasi digital, dan kurangnya keterampilan manajerial masih membayangi pelaku UMKM. Banyak pelaku usaha belum memiliki latar belakang pendidikan formal dalam bisnis sehingga kesulitan dalam pengelolaan keuangan, pemasaran, hingga inovasi produk.

 

Upaya Pemerintah dan Kolaborasi Multi-Pihak

Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung telah mengambil langkah strategis untuk mengatasi tantangan ini. Salah satu fokus utama adalah peningkatan kapasitas SDM melalui pelatihan dan pendampingan. Pada tahun 2025, Dinas Koperasi dan UKM Babel menargetkan pelatihan bagi 300 pelaku koperasi dan UMKM serta penguatan kapasitas manajerial mereka.

Digitalisasi juga menjadi prioritas utama. Pemerintah memfasilitasi pelaku UMKM untuk memanfaatkan teknologi dalam pemasaran produk melalui marketplace nasional maupun internasional. Program pelatihan digital marketing yang melibatkan UPT Balai Pelatihan telah membantu ratusan pelaku usaha memahami cara memasarkan produk mereka secara global. Selain itu, bantuan konkret berupa alat produksi senilai lebih dari Rp4 miliar telah disalurkan kepada 186 pelaku UMKM di lima kabupaten di Babel. Bantuan ini mencakup alat memasak, freezer, printer, hingga oven untuk meningkatkan kapasitas produksi dan kualitas produk.

Kolaborasi dengan sektor swasta juga memainkan peran penting. Misalnya, PT Timah Tbk mendukung promosi produk lokal melalui bazar di bandara internasional serta memberikan pelatihan dan pembiayaan bagi mitra binaan mereka. Program seperti “Wonderful Journey of UMKM” yang melibatkan BUMN dan pemerintah daerah juga menjadi momentum kebangkitan UMKM Babel.

Inovasi Produk dan Potensi Pasar Global

Di tengah tantangan tersebut, beberapa pelaku UMKM mulai beradaptasi dengan inovasi produk dan diversifikasi usaha. Contohnya adalah pengusaha camilan lokal yang memanfaatkan lada putih khas Bangka sebagai bahan baku unik untuk menarik pasar lebih luas. Selain itu, promosi melalui festival kuliner dan pameran kerajinan semakin membuka peluang ekspor produk lokal ke pasar internasional. Namun demikian, kontribusi ekspor UMKM Babel masih tergolong rendah. Dari sekitar 180.000 unit usaha yang ada, hanya sebagian kecil yang mampu menembus pasar global. Untuk itu, diperlukan bimbingan intensif dalam aspek manajemen produk, organisasi, keuangan, hingga pemasaran agar potensi ini dapat dimaksimalkan.

SDM Sebagai Pilar Kebangkitan

Pengembangan SDM menjadi fondasi utama untuk memastikan keberlanjutan UMKM di Bangka Belitung. Pelatihan-pelatihan yang terstandarisasi perlu terus ditingkatkan agar pelaku usaha tak hanya mampu bertahan tetapi juga bersaing di era digitalisasi dan persaingan global. Selain itu, sinergi antara pemerintah daerah, sektor swasta, lembaga pendidikan, dan komunitas lokal harus diperkuat untuk menciptakan ekosistem bisnis yang inklusif.

Dengan strategi yang tepat sasaran—mulai dari pemberdayaan SDM hingga inovasi produk—UMKM Bangka Belitung memiliki peluang besar untuk tidak hanya bertahan tetapi juga naik kelas. Di tengah dinamika ekonomi global yang penuh tantangan, geliat SDM ini adalah harapan nyata bagi kebangkitan ekonomi lokal menuju masa depan yang lebih cerah.

Geliat UMKM di Bangka Belitung di era digital ini sangat bergantung pada kemampuan SDM-nya dalam beradaptasi dan berinovasi. UMKM yang mampu memperbaiki kualitas SDM mereka melalui pelatihan dan kolaborasi dengan berbagai pihak akan memiliki peluang besar untuk bertahan dan berkembang. Sebaliknya, UMKM yang enggan untuk bertransformasi dan mengabaikan pengembangan SDM-nya mungkin akan tersingkirkan di tengah persaingan yang semakin ketat. Dengan dukungan yang tepat, baik dari pemerintah, lembaga pendidikan, maupun sektor swasta, UMKM di Bangka Belitung memiliki potensi besar untuk maju dan berdaya saing tinggi.

Di sinilah letak pentingnya untuk memfokuskan perhatian pada pengembangan SDM sebagai bagian integral dari upaya meningkatkan daya saing dan keberlanjutan UMKM. Sehingga, para pelaku UMKM di Bangka Belitung tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga pemain utama dalam perekonomian yang semakin global dan digital.

Dian junita,SE
Mahasiswa Magister Manajemen Universitas Bangka Belitung

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *