Jadi yang Pertama di Indonesia, Museum Moluska Akan Dibangun di NTT



NTT, BABELREVIEW.CO.ID -- "Kami di pulau terpencil, tapi kami bukan orang yang terpencil. Kami di kepulauan kecil di wilayah perbatasan Timur Indonesia juga ingin dan juga bisa maju setara dengan saudara kami di Indonesia," ujar Permenas Koly, Ketua Yasasan Untrib Kalabahi Alor.
Pesan bijak tersebut disampaikan untuk menggugah semangat para dosen dan mahasiswa perikanan Untrib untuk terus semangat maju.
Salah kluster yang dikembangkan agar menjadi salah satu ikon bagi Untrib Kalabahi maupun dalam rangka pengembangan konsep besar Marine Geopark NTT adalah membangun Museum Moluska.
Museum Moluska yang sedang diinisiasi tersebut akan menjadi yang pertama di perguruan tinggi di Indonesia. Dalam museum tersebut semua jenis moluska khas pantai laut dalam di pulau-pulau kecil akan menjadi koleksi, sebagai objek data ilmiah, scientific identifikasi, dan ekowisata ilmiah.
Kegiatan ilmiah ini dipimpin oleh Prof. Dr. Ir. Delianis Pringgenies, MSc dibantu Prof. Dr. Ir. Agus Hartoko, MSc dan Dr. Ir. Hariyadi, MT (aspek fosil moluska/ marine palentology) dari FPIK Undip dan Dr. Jahved F Maro, M.Si dari Untrib.
Kegiatan ini untuk mengidentifikasi nama ilmiah atau nama latin moluska yang telah dikoleksi para mahasiswa, berdasarkan sistematika identifikasi standar FAO.
Kegiatan ini merupakan yang pertama di kampus Untrib dan diikuti juga oleh perwakilan dari Satpolair Polres Alor.
Museum moluska ini diharapkan dikembang terus dimasa depan sehingga menjadi aset data ilmiah bagi Untrib untuk membangun kerjasama ilmiah nasional dan internasional.
Serta menjadi aset unggulan untuk Pemerintah Kab Alor maupun Pemerintah Propinsi Nusa Tenggara Timur.
Saat ini tiga orang dosen Untrib telah tergabung dalam jaringan nasional profesi ilmiah Masyarakat Moluska Indonesia (MMI).
Ke depan kerjasama penelitian akan terus dikembangkan penelitian moluska dari Indonesia Timur ini dalam aspek keilmuan Marine Biology maupun Marine Biotechnology.
Sebagaimana selama lima belas tahun telah dikembangkan oleh Prof. Delianis di FPIK Undip bahwa moluska ini juga mengandung senyawa antibakteri dan antibiotik yang sangat kuat. (*)