Komisi V DPR RI Tinjau BUMDes Desa Karya Makmur

Admin
Komisi V DPR RI Tinjau BUMDes Desa Karya Makmur
foto: Irwan

PEMALI, BABELREVIEW – Rombongan Komisi V DPR RI yang dipimpin oleh Anton Sukartono melakukan kunjungan kerja spesivik ke Desa Karya Makmur, Pemali, Kabupaten Bangka, Jumat (20/7) dalam rangka peninjauan BUMDes.

Bertempat di Balai Desa Karya Makmur, rombongan Komisi V DPR RI disambut oleh Wakil Bupati Bangka Rustamsyah berserta jajarannya. Dalam kesempatan itu, Komisi V DPRI RI mendengarkan pemaparan pengelolaan dana desa dan BUMDes dari Kepala Desa Yusni Tamrin dan laporan aliran dana desa dari Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Bangka Arman Agus.

Dirjen Pembangunan Kawasan Perdesaan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Harlina Sulistyorini menjabarkan program-program pembangunan desa. Harlina memilih Desa Karya Makmur karena dapat menjadi desa percontohan dengan mengelolaan dana dan BUMDes. Seperti diketahui Desa Karya Makmur merupakan desa terbaik se-Kabupaten Bangka dan ke-tiga terbaik se Bangka Belitung.

Masyarakat yang hadir pun diberikan kesempatan untuk menyampaikan aspirasi. Andi Hudirman, warga desa menyampaikan agar pengelolaan pemerintah desa mendapat pendampingan dan pembekalan dalam mengelola dana desa agar tak terjerat permasalahan hukum, mengingat dana yang dikucurkan cukup besar. Sementara Ibu Sekar, warga yang juga pelaku UMKM menyampaikan keluhannya terkait permodalan usaha dan fasilitas penunjang.

Setelah pertemuan di Balai Desa, rombongan meninjau BUMDes dan pembangunan infrastruktur yang menggunakan dana desa melalui padat karya. Dirjen Pembangunan Kawasan Perdesaan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Harlina Sulistyorini mengatakan, pemerintah desa sudah sangat optimal dalam pemanfaatan dana desa.

“Dengan padat karya memanfaatkan tenaga kerja lokal sehingga menciptakan lapangan kerja dan menurunkan biaya proyek karena kalau lewat perusahaan dan lelang kan tentu ada pos-pos yang harus disediakan. Jadi ini suatu hal yang bisa dijadikan contoh oleh desa-desa lain untuk membangun desanya melalui padat karya,” jelas Harlina.

Harlina juga menyampaikan setiap desa memiliki potensi yang bisa dikembangkan melalui BUMDes. Ia mencontohkan bila desa memiliki potensi alam yang bagus tentu bisa dikembangkan melalui BUMDes sehingga menjadi pemasukan dan menyerap tenaga kerja lokal.

Sementara itu Anton Sukartono menilai dari peninjuan dan laporan pengelolaan dana desa dan BMUDes di Desa Karya Makmur sudah cukup baik. Namun menurutnya sebagai wakil rakyat ada beberapa masukan dari masyarakat yang perlu diperhatikan oleh pemerintah desa, kabupaten maupun kementerian.

 “Ini sebagai contoh desa karena juara tiga di Bangka Belitung dan se-kabupaten juara satu. Kita lihat BUMDes dengan usaha gas LPG 3 kilogram dan ada 7 ruko yang disewakan artinya BUMDesnya berjalan. Padahal kami juga ingin melihat BUMDes yang belum berjalan dan apa kendalanya, tapi tidak apa-apa karena ini juga sebagai percontohan kita kedepan mudah-mudahan di tempat lain juga sama,” ungkapnya.

Menurutnya BUMDes harus diberikan pendampingan agar dapat terkelola dan berjalan dengan baik. Yang tak kalah penting menurutnya juga BUMDes perlu dikelola oleh SDM yang memiliki kemampuan dan berpengalaman, agar modal yang sudah dikucurkan tidak sia-sia.

“Kalau saya melihatnya program memang bagus di desa karena sekarang desa itu sebagai ujung tombak, kalau dulu hanya berhenti di pemerintah pusat dan APBD itu hanya di provinsi. Sekarang langsung ke desa sehingga masyarakat bisa merasakan apa yang harus dinikmati. Dengan adanya dana desa jalan yang rusak bisa segera diperbaiki, membangun posyandu, sarana  olahraga, embung dan BUMDes serta banyak lagi yang bisa disentuh oleh dana desa,” jelasnya. (Irwan)


Penulis :Irwan
Editor   :Sanjay
Sumber :Babelreview