Mahasiswa UBB Ikuti Program Magang MBKM di PT Putra Maga Nanditama Bengkulu

BENGKULU, BABELREVIEW.CO.ID – Tiga mahasiswa Program Studi Teknik Pertambangan Universitas Bangka Belitung (UBB) berpartisipasi dalam program magang Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di PT Putra Maga Nanditama. Perusahaan ini bergerak dalam bidang pertambangan batu bara dan berlokasi di Desa Gunung Selan, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu. Batu bara masih menjadi komoditas vital dalam industri global, terutama sebagai bahan bakar pembangkit listrik dan berbagai kebutuhan industri lainnya.

Ketahanan energi merupakan salah satu faktor utama yang membuat batu bara tetap diminati. Ketersediaan batu bara dalam jumlah besar di berbagai negara, termasuk Indonesia, menjadikannya sumber energi yang andal. PT Putra Maga Nanditama merupakan salah satu perusahaan yang memanfaatkan potensi batu bara di wilayah Bengkulu, dengan area tambang seluas 2.000 hektar.

Program magang ini diikuti oleh tiga mahasiswa UBB, yaitu Kelfin Maha (1032111039), Dwi Tiyo (1032111006), dan Fikri Romadhon (1032111059). Ketiganya diberi kesempatan untuk memahami secara langsung proses penambangan batu bara dari tahap awal hingga akhir. Mereka memulai kegiatan dengan observasi lapangan untuk mendapatkan gambaran umum tentang operasional di PT Putra Maga Nanditama.

Penambangan batu bara di PT Putra Maga Nanditama dilakukan dengan metode tambang terbuka (strip mine). Tahapan awal penambangan dimulai dengan pengupasan tanah pucuk (top soil) dan tanah penutup (overburden). Proses ini menggunakan alat berat seperti Excavator Doosan 800LC serta dump truck Doosan DA45 dan Volvo A40G, yang memungkinkan pengupasan dilakukan secara efisien dan tepat waktu.

Setelah pengupasan tanah selesai, tahap eksplorasi dimulai untuk menentukan ketebalan lapisan batu bara dan jenis litologinya. Eksplorasi ini melibatkan pengeboran dan logging. Logging merupakan proses pencatatan jenis lapisan batuan yang ada di bawah permukaan tanah, yang menjadi dasar bagi perencanaan operasi penambangan lebih lanjut.

 

Logging

Tahapan eksplorasi ini diikuti dengan studi kelayakan, yang merupakan penilaian ekonomi dan teknis terhadap kelayakan penambangan. Studi kelayakan ini penting untuk memastikan bahwa operasi penambangan tidak hanya menguntungkan, tetapi juga sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku. Setelah itu, perusahaan harus memenuhi persyaratan legalitas yang dikenal sebagai Clear and Clean (CnC).

Tahap selanjutnya adalah eksploitasi, yaitu proses penggalian dan produksi batu bara. Selama tahap ini, mahasiswa dapat melihat secara langsung bagaimana batu bara diambil dari dalam tanah dan diproses untuk memenuhi kebutuhan industri. Tahapan ini sangat penting karena merupakan inti dari seluruh operasi penambangan.

Selain tahap-tahap tersebut, mahasiswa juga dilibatkan dalam pengukuran kemajuan tambang menggunakan alat Total Station (TS) dan Real Time Kinematic (RTK). Pengukuran ini dilakukan oleh para surveyor untuk mendapatkan data terbaru yang akan digunakan oleh insinyur tambang (Mine Engineer) sebagai bahan evaluasi dan perencanaan lebih lanjut.

Kelfin Maha, salah satu peserta magang, menyatakan bahwa pengalaman ini sangat berharga bagi mereka sebagai mahasiswa teknik pertambangan. “Kami mendapatkan wawasan praktis tentang bagaimana operasi penambangan batu bara dilakukan secara profesional. Ini adalah pengalaman yang tidak bisa didapatkan hanya dari teori di kelas,” ungkap Kelfin.

 

Dwi Tiyo, rekan Kelfin, menambahkan bahwa magang ini juga memberi mereka pemahaman mendalam tentang pentingnya keselamatan kerja. “Setiap tahap dalam penambangan memiliki risiko yang harus dikelola dengan baik. Kami belajar banyak tentang prosedur keselamatan kerja dan bagaimana menerapkannya di lapangan,” ujarnya.

Fikri Romadhon, anggota tim lainnya, berharap bahwa pengalaman ini akan menjadi bekal yang berharga untuk karier mereka di masa depan. “Kami sangat berterima kasih atas kesempatan yang diberikan oleh PT Putra Maga Nanditama. Pengalaman ini akan menjadi aset penting dalam pengembangan kompetensi kami,” katanya.

Program magang MBKM ini diharapkan dapat memberikan pengalaman praktis yang relevan bagi mahasiswa dan mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan di industri pertambangan. Dengan pengalaman ini, mereka tidak hanya belajar mengenai teori, tetapi juga mendapatkan kesempatan untuk mengaplikasikannya secara langsung di lapangan, sejalan dengan tujuan program MBKM untuk menghasilkan lulusan yang siap kerja dan berdaya saing tinggi.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *