Marine Geopark Alor, Jadi Potensi Wisata Bahari dengan Berbagai Keunikan

Irwan
Marine Geopark Alor, Jadi Potensi Wisata Bahari dengan Berbagai Keunikan

NTT, BABELREVIEW.CO.ID -- Dua Profesor dari FPIK Undip yi Prof. Dr. Ir. Agus Hartoko, MSc dan Prof. Dr. Ir. Delianis Pringgenies, MSc bekerjasama dengan Universitas Tribuana Kalabahi (Untrib) Alor Nusa Tenggara Timur (NTT) mengembangkan Eco-edu-Tourism terumbu karang dan anemon laut.

Hamparan anemon laut yang luas dan spesifik ini dikenal dengan ‘anemone city’. Keunikan yang hanya satu-satunya di dunia bahwa hamparan anemon ini tumbuh diatas batuan volcanic gunung api bawah laut.

Dengen lereng atau kemiringan pantai yang cukup curam, namun dengan air laut yang sangat jernih. Terletak di pantai pulau Pura di Kabupaten Alor, NTT.

Pengembangan pengelolaan sumberdaya perikanan dan kelautan secara lestari (sustainable management) untuk mencapai program ekoturime skala dunia yang lestari (Sustainable Development Goals/ SDG).

Konsep pengelolaan berdasarkan konsep baru yang terpadu ‘Marine Geopark’. Yaitu aspek geomorfologi gunung api bawah laut, fenomena ‘air laut dingin’ yang menjadi lintasan migrasi paus dan dolphin, habitat spesifik Cetacea (paus, dugong, dolphin) dan keanekaragaman hayati lainnya.

Aspek inovasi produk bioteknologi laut, kuliner spesifik seperti Sei Tuna, dll. Homestay rumah adat penduduk, souvenier kain tenun dengan pewarna pigment mangrove, transportasi perahu wisata tracking paus, dolphin dan dugong, dengan guide yang telah dibekali pengetahuan khusus.

Berbagai kluster unggulan di NTT yang diwaktu mendatang bisa di daftarkan ke UNESCO, sebagai pendukung wisata unggulan nasional Labuhan Bajo. (*)