Puluhan nelayan dari Desa Jelitik, Kecamatan Sungailiat, Kabupaten Bangka menggelar audiensi bersama Ketua DPRD Babel, Didit Srigusjaya, untuk menyampaikan keluhan lama terkait pendangkalan alur Muara Kantung yang tak kunjung teratasi di gedung DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Jumat (25/04/2025).
Perwakilan nelayan, Ali, dalam pertemuan itu mengungkapkan bahwa sekitar 3.000 nelayan di wilayah tersebut sangat bergantung pada kelancaran akses keluar-masuk kapal di alur Muara Kantung. Ia mengaku permasalahan ini telah terjadi sejak tahun 2021 dan belum menemukan solusi konkret.
Bacaan Lainnya
Wacana Hentikan IPP dari Gubernur Babel Tuai Pro-Kontra, DPRD Minta Kajian MendalamDPRD Babel Tekankan Mutasi Kendaraan dan Optimalisasi Sektor Tambang untuk Tambah PADDPRD Skors Rapat, Didit Tolak Pemangkasan TPP ASN dan Bansos Jadi Tumbal Efisiensi
“Sudah hampir empat tahun kami menunggu, tapi belum ada juga penyelesaian yang jelas. Kami sangat berharap Ketua DPRD bisa menjembatani agar persoalan ini bisa segera tuntas,” kata Ali saat audiensi.
Menanggapi aspirasi tersebut, Ketua DPRD Babel, Didit Srigusjaya menyatakan akan segera menindaklanjuti persoalan ini. Ia mengaku prihatin atas lambatnya penanganan dan berkomitmen mencarikan solusi terbaik demi kelangsungan hidup para nelayan.
“Ini masalah yang sudah terlalu lama. Insya Allah hari Senin nanti kita undang PT Timah, dan minggu depan saya akan kembali bertemu dengan Menteri Kelautan dan Perikanan untuk menindaklanjuti aspirasi ini,” tegas Didit.
Didit menekankan, alur Muara Kantung adalah urat nadi ekonomi bagi ribuan nelayan di Jelitik. Oleh karena itu, ia berharap ada keseriusan semua pihak untuk segera merealisasikan pengerukan muara tersebut.
“Ini bukan hanya soal kapal bisa keluar masuk, tapi ini soal nasib dan penghidupan masyarakat nelayan. Mudah-mudahan niat baik kita ini mendapat jalan dan segera ada solusi nyata,” tutupnya.