Pagoda Nusantara Miliki Keindahan Seperti di Negeri Tirai Bambu

Admin
Pagoda Nusantara Miliki Keindahan Seperti di Negeri Tirai Bambu

SUNGAILIAT, BABELREVIEW.CO.ID -- Bangka Belitung seakan tidak pernah kehabisan tempat menarik untuk dikunjungi. Bukan hanya pantai yang menjadi daya tarik wisatawan mengunjungi Bumi Serumpun Sebalai ini, beberapa wilayah perbukitan ikut menambah daftar panjang destinasi wisata.

Salah satunya adalah Pagoda Nusantara yang terletak di Bukit Naga Kumala, Desa Rebo, Kabupaten Bangka. Bangunan yang juga berfungsi sebagai sarana peribadatan umat Konghucu dan Budha ini ternyata juga banyak dikunjungi masyarakat umum, terutama saat musim liburan.

Jalan tanah bebatuan dan berdebu serta rimbunnya pepohonan khas kawasan perbukitan ternyata tidak sepenuhnya mampu menyembunyikan keindahan Pagoda Nusantara dari pecinta traveling. Bangunan yang identik dengan kebudayaan Tiongkok ini nyatanya menjadi magnet tersendiri bagi wisatawan, baik yang bertujuan bersembahyang maupun sekedar menikmati keindahan alam serta karya arsitektur yang bernuansa oriental.

Pagoda Nusantara dapat ditempuh 60 menit dari Kota Pangkalpinang. Bertolak dari Kota Pangkalpinang ke Sungailiat, sekitar 40 menit kita akan menemukan simpang tiga Rebo lalu belok ke kanan masuk ke Jalan Patimura, Desa Rebo.

Jangan takut tersesat karena jalan masuk Pagoda Nusantara tertulis jelas di sisi kiri jalan utama desa. Dari sana kita perlu usaha untuk sampai karena harus melewati jalan tanah berbatu serta menanjak. Semua usaha kita akan terbayar setelah memasuki gerbang Komplek Pagoda Nusantara.

Pengunjung disuguhkan oleh keindahan arsitektur Tiongkok berupa gerbang klasik lengkap dengan patung singa (khilin-red) yang seakan menjadi penjaga setia gerbang tersebut. Bahan bangunannya pun sengaja didatangkan langsung dari Negeri Tirai Bambu untuk memperindah tiap detail sudut pagoda. Bangunan utama pagoda yang terletak di puncak bukit ini terdiri dari tiga lantai.

Pagoda dibangun menjulang tinggi dan langsung menghadap ke arah laut dan berdiri kokoh di atas pondasi batu granit raksasa alami. Di seputaran bangunan juga dihiasi dengan taman-taman kecil yang menambah asri suasana berbaur dengan sejuknya hembusan angin perbukitan. Bunyi lonceng angin yang banyak bergelantungan di atap pagoda seakan mengisi keheningan.

Sekalipun tidak terlalu populer karena tempatnya cukup tersembunyi dan nyaris tidak pernah terpublikasi, namun keberadaan pagoda ini ternyata tidak hanya dikunjungi wisatawan lokal. Bila sedang musim liburan banyak wisatawan dari Jakarta dan Palembang yang berkunjung. Dharma, pengunjung berasal dari Kota Pangkalpinang datang bersama keluarga dan orang tuanya.

Dharma mengaku senang dengan suasana yang seakan berada di Negeri Tirai Bambu. Ditambah suasana alami dan udara yang bersih karena masih dikelilingi hutan yang nyaris belum terjamah manusia. “Yang pertama kali mengajak ke sini orang tua saya karena mau lihat pagoda langsung dari atas bukit.

Setelah sampai ternyata bagus dan tidak sangka ada bangunan pagoda karena yang kita tahu cuma Puri Tri Agung,” jelasnya. Chin Kim Sui selaku pengelola Pagoda Nusantara mengatakan awal pembangunan kompleks pagoda pada tahun 2006 secara bertahap dari dana swadaya umat dan para donatur.

Pembangunannya terus berkembang hingga membuat pagoda dilirik oleh wisatawan karena bangunannya yang unik. Dikatakan Chin Kim Sui, biasanya wisatawan datang untuk menikmati suasana pagoda dengan berkeliling komplek melihat pemandangan bukit dan berswafoto.

Pihak pengelola mempersilahkan siapa pun yang ingin berkunjung ke Pagoda Nusantara tanpa dipungut tarif masuk. “Semoga pagoda ini bisa banyak peminat dan terus dikunjungi baik itu dari umat atau wisatawan,” harapnya. (BBR)



Penulis :Irwan
Editor   :Sanjay
Sumber :Babelreview