BABELREVIEW.CO.ID – Guru ngaji hingga marbot masjid di Kabupaten Bangka Selatan, akan mendapatkan insentif bulanan dari pemerintah mulai tahun ini. Untuk besaran gaji yang bakal mereka terima saat ini masih digodok oleh pemerintah setempat, setelah proses pendataan selesai.
Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kabupaten Bangka Selatan, Ari Dinata mengungkapkan, pemerintah kini tengah konsisten untuk membantu serta memperhatikan guru ngaji dan marbot masjid. Perhatian tersebut menjadi bagian dari implementasi program unggulan dalam pembangunan dan pendidikan keagamaan. Oleh karena itu, mereka akan mulai mendapatkan insentif bulanan mulai tahun ini.
“Ini merupakan program Pak Bupati insentif kepada guru ngaji dan marbot masjid. Di mana mereka selama ini tidak tersentuh oleh pemerintah daerah,” kata Ari Dinata, Senin (19/2).
Ari Dinata mengakui, dengan merujuk survei data yang ada di Kementerian Agama hampir sebagian besar dari guru ngaji berpendapatan jauh di bawah upah minimum regional (UMR). Kondisi ini tentu mengundang keprihatinan mengingat besarnya tanggung jawab guru ngaji yang sangat berat. Utamanya berperan aktif dan bertanggung jawab dalam mengurus keperluan masjid, yang berhubungan dengan kebersihan lingkungan tempat ibadah.
Sementara guru ngaji sebagai ujung tombak atau garda depan dalam penyebaran misi Islam. Khususnya rahmatan lil ‘alamin, mendidik generasi muda yang berakhlakul karimah. Pemberian bantuan insentif ini adalah sebagai bentuk apresiasi dari Pemkab Bangka Selatan, agar para marbot masjid dan guru ngaji dapat lebih bersemangat lagi dalam menjalankan tugasnya masing-masing.
“Ini bentuk apresiasi pemerintah, para guru mengaji tersebut memiliki peran mendidik. Ini merupakan perdana yang dilakukan oleh Pemkab Bangka Selatan,” jelas Ari Dinata.
Lebih jauh ungkapnya, pemerintah pada tahun 2024 ini telah menganggarkan dana sebesar Rp960 juta guna pemberian insentif bagi guru ngaji dan marbot masjid. Anggaran itu dipergunakan pemberian insentif selama satu tahun penuh. Nantinya, gaji mereka akan disalurkan selama tiga bulan sekali ataupun enam bulan sekali. Berdasarkan pendataan sementara terdapat sekitar 655 orang guru ngaji dan marbot se-Bangka Selatan.
Sedangkan untuk marbot masjid, nantinya tidak akan semua mendapatkan insentif. Diutamakan bagi marbot masjid Jami yang ada di 50 desa dan tiga kelurahan yang ada. Namun direncanakan ke depan, bisa menjangkau seluruh masjid dan musala tanpa terkecuali. Semua itu guna memberikan kesejahteraan bagi marbot masjid dan guru ngaji.
“Insya Allah akan segera kita realisasikan, rencananya kalau bisa paling cepat itu bulan April 2024 sudah bisa dicairkan triwulan pertama dan juga enam bulan sekali. Karena pendataan masih dalam proses,” jelasnya.
Meskipun begitu, Ari Dinata berharap, kesejahteraan marbot hingga guru ngaji di Bangka Selatan dapat meningkat. Sehingga dampaknya bisa dirasakan bagi pengembangan karakter dan pendidikan agama bagi generasi penerus.
“Ini juga perhatian pemerintah terhadap mereka yang pekerjaannya memiliki jasa besar dalam menghidupkan masjid dan mencerdaskan anak bangsa bidang keagamaan,” pungkas Ari Dinata.