Pemkab Bangka Tengah Terus Berupaya Bangun Kawasan Desa Kurau

Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Perhubungan (Dinperkimhub) Kabupaten Bangka Tengah mengakui masih banyak pekerjaan yang harus dilanjutkan dalam upaya pembangunan kawasan permukiman baru di Desa Kurau dan Kurau Barat, Kecamatan Koba.

Hal ini diketahui, setelah Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah meresmikan sebanyak 119 unit rumah layak huni kawasan permukiman baru di Desa Kurau dan Kurau Barat, Kecamatan Koba. “Masih banyak yang perlu dilanjutkan, mulai dari pengerjaan jalan, penataan rumah di badan sungai, karena konsepnya Kurau ini punya wajah baru dan bisa menumbuhkan ekonomi,” ungkap Kepala Dinperkimhub Bangka Tengah, Fani Hendra Saputra, Kamis (10/4).

Menurut Fani Hendra Saputra, pembangunan ini bukan hanya soal permukiman, tetapi juga mendukung aktivitas ekonomi masyarakat, terutama nelayan. Ia menyebutkan, selama ini nelayan mengeluhkan kapal yang tidak bisa masuk ke wilayah perairan desa.

“Dari dulu nelayan mendambakan kapal bisa masuk. Inilah momennya semua bisa berkolaborasi menyelesaikan wajah baru Desa Kurau dan Kurau Barat,” ujarnya.

Fani Hendra Saputra menegaskan, pembangunan akan dilakukan secara bertahap. Ia juga berharap dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah provinsi, untuk melanjutkan pembangunan jalan dan infrastruktur dasar lainnya.

“Provinsi juga akan membantu pembangunan jalan dari lokasi 1 dan 2 hingga ke badan sungai, sehingga kita ciptakan kawasan permukiman yang memang benar-benar baru,” ungkapnya.

Ia menggambarkan kondisi permukiman sebelumnya yang terkesan semrawut dan tidak tertata. “Kalau saat ini, bisa kita lihat permukiman yang ada memang menumpuk, yang depan ketemu belakang, yang belakang ketemu samping, jalannya tidak ada, sanitasi tidak ada, air bersihnya tidak tahu darimana, kalau yang rumah layak huni ini sudah ditata,” ujarnya.

Fani Hendra Saputra menambahkan, dengan penataan ini, warga yang memiliki lahan kini bisa membangun rumah mereka sendiri. Bahkan, harga lahan di kawasan tersebut mulai meningkat. “Ada yang sudah membeli dan mulai membangun. Jadi ini efeknya besar ke masyarakat. Permukiman berkembang, tidak lagi menumpuk di satu lokasi,” pungkasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *