Pemerintah Kota (Pemkot) Pangkalpinang menargetkan angka stunting tahun 2024 turun dari angka sebelumnya yakni 12,9 persen di tahun 2023.
Kepala DP3AKB Kota Pangkalpinang, Agustu Effendi menyebutkan, angka stunting tahun 2024 akan dirilis akhir bulan Maret nanti.
“Kita menargetkan angkanya turun dari 12,9 persen itu, minimal ada diangka 11 koma seperti itu lah. Angka ini Insyaallah akan dirilis akhir Maret 2024 nanti,” sebut Agustu Senin (11/3/2024).
Agustu mengatakan, pihaknya menargetkan angka stunting 2024 turun tak terlepas dari kerja keras tim selama satu tahun terakhir.
“Bantuan untuk stunting di Kota Pangkalpinang sudah cukup masif mita laksanakan, baik itu dari program pemerintah maupun bantuan-bantuan dari berbagai pihak kini sudah mulai banyak, jadi kami berharap ada penurunan angka nantinya,” ujarnya.
Diakuinya, yang menjadi fokus penanganan stunting di Pangkalpinang ada di tiga Kecamatan yakni Bukit Intan, Rangkui, dan Tamansari.
“Angkanya paling banyak di tiga Kecamatan itu, di Kecamatan lain juga ada. Jadi tiga Kecamatan terbanyak itu menjadi lokus kita untuk penangan stunting,” jelas Agustu.
Dia menambahkan, permasalahan stunting memang bukan hanya soal anak, tetapi terdapat empat kelompok lain yang perlu menjadi perhatian.
Seperti sejak remaja, ibu hamil, ibu melahirkan atau ibu nifas, dan balita batita ini yang harus dilakukan pencegahan karena bisa saja dia hamil kekurangan energi kronis.
“Kalau tidak kita tangani nantinya bayi itu pasti akan prematur kecil atau kurang sehat kurang gizi bayinya. Indikator yang kedua kalau dari bumil kurang bagus itu akan berpengaruh, jika ibunya kurang sehat dan bayinya minum ASI itu akan berimbas kepada anak dan itulah empat beresiko yang harus kita tangani,” paparnya.
Oleh karenanya, Agustu mengajak, masyarakat untuk rutin datang ke posyandu melakukan pemeriksaan dan pemberian imunisasi guna menciptakan kekebalan tubuh anak.
“Ayo kita ke posyandu. Karena kemarin ada ibu-ibu yang tidak mau datang ke posyandu dan tidak imunisasi anaknya. Dan pada umur 12 bulan anaknya terkena step dan tidak ada kekebalan tubuh sehingga terjadi kecacatan tubuh, sangat disayangkan sekali,” ucapnya.