Penyalahgunaan Narkoba di Babel Paling Banyak Lulusan SLTA, Yang Lulus Sarjana Adalah Sedikit

Admin
Penyalahgunaan Narkoba di Babel Paling Banyak Lulusan SLTA, Yang Lulus Sarjana Adalah Sedikit
lustrasi foto : Net/IST

BANGKA, BABELREVIEW --Lembaga penegak hukum telah bekerja maksimal. Salah satunya   berhasil menangkap  narkoba seberat 1,3 hingga dua ton di tengah laut.  Sehingga  barang haram itu  tidak  dapat  diedarkan kepada penggunanya  di sejumlah tempat. 


Berdasarkan analisis selama ini,  narkoba masuk ke Indonesia karena sejumlah faktor. Di antaranya pemakai narkoba di sini  cukup besar,  sehingga berlaku prinsip ekonomi: penawaran meninggkat karena adanya  banyak permintaan.  Pun putaran uang bisnis ilegal ini sangat tinggi.


“Faktor lainnya adalah  garis pantai kita yang luas, belum mampu kita amankan.   Tak kalah pentingnya juga bahwa tingkat  kepedulian  masyarakat kita belum maksimal.  Itu antara lain dapat  dilihat  dari adanya  upaya warga yang menghalang-halangi saat   penangkapan pengedar narkoba,” tegas  Suhirman di Ruang Vikon Fakultas Hukum UBB, Kampus Terpadu UBB,  Balinijuk, Selasa (03/04/2018).


Suhirman tampil sebagai salah satu dari tiga  pembicara utama dalam kuliah umum bertajuk  ‘Meningkatkan Kesadaran Hukum  dalam Berbangsa, Bernegara dan Bermasyarakat Demi Tercapainya Kehamonisan’.


Mengupas pelaku penyalahgunaan narkoba di Babel, Suhirman mengemukakan paling dominan berpendidikan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA).  Sedikit sekali yang berpendidikan sarjana stratum satu (S1). 


“Jenis narkoba yang paling banyak digunakan  mereka adalah  shabu,” urai Suhirman yang mengingatkan bahwa  rentang usia 18 hingga 40 tahun merupakan usia paling ‘rentan’ atau rawan   terhadap  godaan pengalahgunaan narkoba.  


“Jangan sekali-kali tergoda oleh bujukan mengonsumsi narkoba sedikit apapun, dari  siapa pun dia. Mau kekasih, teman atau siapa juga, jangan mau. Karena kalau Anda mencoba,   maka akan terkena efek kecanduan  barang haram itu.  Selain kemudian mengakibatkan hilangnya nyawa, ancaman kurungan bagi pengguna narkoba itu  sangat berat,” ujar Suhirman.      


Pengguna narkoba lanjut Suhirman bisa dilihat secara kasat mata.  Antara lain dari  bau keringat yang  berbeda dengan   dalam keadaan normal, pemalas, emosi tidak stabil dan suka berbohong dan mengurung diri.


Penggunaan narkoba terkait erat dengan tindak  kejahatan.  Ketika mengalami ketagihan, sementara mereka tak punya uang untuk membeli narkoba, mereka akan melakukan penipuan.


“Otak mereka akan berputar untuk mendapatkan uang dengan cara menipu.  Ini biasa dilakukan pecandu shabu,” ujar Suhirman. (Kusuma).


Penulis :Kusuma
Editor   :Kusuma
Sumber :Babelreview