Program Studi Perikanan Tangkap UBB Sukses Gelar Pengabdian Masyarakat di Pulau Semujur dan Pulau Panjang

PANGKALPINANG, BABELREVIEW.CO.ID – Program Studi Perikanan Tangkap Universitas Bangka Belitung (UBB) sukses melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat bertema “Pengelolaan Perikanan dan Pariwisata Bahari di Pesisir Pulau Semujur dan Pulau Panjang”. Kegiatan ini merupakan bagian dari tridharma perguruan tinggi, yang melibatkan mahasiswa, dosen, serta sejumlah praktisi dan pejabat di bidang kelautan dan perikanan.

Kegiatan diawali dengan aksi bersih-bersih pantai di Pulau Panjang sekitar pukul 08.45 WIB. Puluhan mahasiswa dari semester 3 dan 5 Prodi Perikanan Tangkap, didampingi delapan dosen, berpartisipasi aktif dalam kegiatan yang berlangsung selama satu jam ini. “Kami berharap kegiatan seperti ini dapat meningkatkan kesadaran mahasiswa dan masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan pesisir,” ujar Kurniawan pada Sabtu (14/09/24), Ketua Prodi Perikanan Tangkap UBB, yang turut hadir dalam kegiatan tersebut.

Setelah kegiatan bersih-bersih, peserta melanjutkan aktivitas dengan snorkeling di spot terumbu karang yang masih dalam kondisi cukup baik. “Ini menjadi edukasi langsung bagi mahasiswa mengenai pentingnya ekosistem terumbu karang dalam mendukung keberlanjutan perikanan di daerah pesisir,” lanjut Kurniawan. Snorkeling berlangsung selama satu jam, memberikan pengalaman belajar yang menarik bagi para peserta.

Selanjutnya, rombongan berangkat ke Pulau Semujur untuk mengadakan Focus Group Discussion (FGD) yang menghadirkan sejumlah narasumber, seperti Bapak Jimmi Margomgom dari Dinas Kelautan dan Perikanan Kepulauan Bangka Belitung, serta Bapak Imam Soehadi, Kepala Dinas Perikanan Bangka Tengah. Diskusi berlangsung hangat, membahas tantangan dan peluang dalam pengelolaan perikanan dan pariwisata di kawasan pesisir Bangka Belitung.

“Potensi perikanan dan pariwisata bahari di Bangka Belitung sangat besar, namun perlu pengelolaan yang tepat agar keberlanjutannya terjaga. Sinergi antara akademisi, pemerintah, dan masyarakat sangat dibutuhkan,” ungkap Imam Soehadi dalam paparannya. Narasumber lainnya, Jimmi Margomgom, menekankan perlunya inovasi dalam memanfaatkan teknologi untuk mengoptimalkan potensi kelautan, sambil tetap menjaga kelestarian lingkungan.

Mahasiswa yang hadir mengikuti diskusi dengan antusias. “Kami merasa mendapatkan banyak wawasan baru terkait industri perikanan dan pariwisata. Ini sangat membuka pandangan kami tentang apa yang bisa dilakukan untuk masa depan daerah kami,” ujar salah satu mahasiswa semester 5, Siti Rahmawati. Diskusi ini memberikan pemahaman kepada para peserta mengenai pentingnya kontribusi mereka dalam menjaga sumber daya laut yang ada.

Setelah diskusi, peserta beristirahat sejenak untuk melaksanakan shalat Zuhur dan makan siang bersama. Suasana penuh keakraban tercipta saat mereka menikmati hidangan khas Bangka Belitung, seperti lempah kuning ikan dan rusip. “Ini bukan sekadar kegiatan ilmiah, tetapi juga kesempatan membangun kebersamaan dan kekeluargaan antar seluruh peserta,” kata salah seorang dosen pendamping, Dr. Andi Rahman.

Sekitar pukul 14.40 WIB, seluruh peserta meninggalkan Pulau Semujur menggunakan empat kapal boat menuju Pantai Pasir Padi di Pangkalpinang. Meskipun cuaca disertai angin kencang pada sore hari, seluruh peserta tiba dengan selamat.

Kegiatan pengabdian masyarakat ini tidak hanya memperkuat pemahaman mahasiswa tentang pengelolaan perikanan dan pariwisata, tetapi juga memperkuat sinergi antara perguruan tinggi, pemerintah, dan masyarakat. “Kami berharap kegiatan semacam ini dapat terus dilakukan untuk mendorong keterlibatan mahasiswa dalam menjaga kelestarian lingkungan sekaligus mengembangkan potensi lokal,” tutup Kurniawan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *