Riza Herdavid Lakukan Penjenamaan RSUD Bangka Selatan Jadi RSUD Junjung Besaoh

Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan ( Basel ), Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ( Babel ) melakukan penjenamaan nama rumah sakit umum daerah (RSUD) Bangka Selatan menjadi RSUD Junjung Besaoh, Rabu (24/7/2024).

Perubahan nama ini diiringi dengan penyeragaman seluruh logo hingga fasilitas dan sarana prasarana rumah sakit. Ditargetkan pelayanan di rumah sakit milik pemerintah dapat dioptimalkan ke depannya.

Bupati Bangka Selatan, Riza Herdavid mengatakan, penjenamaan atau branding ini dilakukan dengan tujuan agar masyarakat mempunyai rasa memiliki terhadap rumah sakit yang telah dibangun saat ini. Hal tersebut selaras dengan arti Junjung Besaoh yakni cerminan ikatan kekeluargaan dan persaudaraan. Sekaligus menjunjung tinggi semangat kegotong-royongan sebagaimana tradisi dan budaya masyarakat Bangka Belitung.

“Dengan diubahnya nama RSUD Bangka Selatan menjadi RSUD Junjung Besaoh saya berharap masyarakat mempunyai rasa memiliki. Karena rumah sakit ini adalah milik masyarakat Kabupaten Bangka Selatan,” kata Riza kepada Bangkapos.com, Rabu (24/7/2024).

Riza Herdavid memaparkan, bergantinya nama menjadi RSUD Junjung tidak terlepas dari perkembangan rumah sakit yang sudah 18 tahun melayani masyarakat. Sejak tahun 2006 silam belum ada perubahan signifikan terhadap pelayanan kesehatan di rumah sakit tersebut. Baru beberapa tahun terakhir RSUD mulai mengalami beberapa perubahan dan perbaikan mutu pelayanan. Mulai dari tersedianya layanan ruang instalasi gawat darurat (IGD) hingga ruang rawat inap baru. Tak hanya itu, tahun 2024 ini dan tahun 2025 mendatang terdapat saja penambahan fasilitas layanan operasi mata katarak, dengan target tahun depan sudah mulai beroperasi.

Di mana saat ini RSUD tengah mempersiapkan sarana dan prasarana penunjang. Termasuk memberikan pelatihan terhadap sumber daya manusia (SDM) maupun tenaga kesehatan serta dokter. Sekaligus pembelian alat-alat sesuai standar untuk pemeriksaan pasien operasi katarak. Sementara untuk tahun 2024 ini yakni penambahan alat yang ada di poli telinga, hidung dan tenggorokan (THT). Mengingat saat ini fasilitas di dalam poli THT belum cukup memadai dan berimbas terhadap pelayanan diberikan kepada pasien. Juga dengan segera beroperasi layanan CT-SCAN dan pelayanan cuci darah atau hemodialisa. Oleh sebab itu, pihaknya berupaya menciptakan inovasi agar RSUD mampu bersaing dan menjadi pilihan masyarakat Bangka Selatan.

“Sudah menjadi kewajiban kami selaku Pemerintah Kabupaten dalam memberikan hak-hak kesehatannya kepada masyarakat. Sudah selama 18 tahun ini belum pernah ada gedung baru,” jelas Riza Herdavid.

Di samping itu lanjut dia, penjenamaan menjadi upaya pemerintah mengubah pola pikir masyarakat agar belajar pentingnya menjaga kesehatan. Karena itu, pihaknya ingin agar rumah sakit di daerah itu juga berperan dalam aspek preventif atau pencegahan serta aspek promotif. Pemerintah berupaya memberikan pelayanan prima untuk masyarakat dengan peningkatan kualitas pelayanan, baik sarana dan prasarana penunjang medis serta kinerja tim dokter yang handal dan kompeten.

Hal tersebut dilakukan agar rumah sakit ikut mengambil peran membantu warga melakukan pencegahan penyakit sekaligus mempromosikan hidup sehat di lingkungannya. Sejumlah program yang berkaitan dengan unsur preventif dan promotif akan diterapkan di seluruh rumah sakit. Pemerintah menargetkan masyarakat dapat berorientasi bisa lebih sehat.

“Saya minta kawan-kawan yang bekerja di dalam RSUD Junjung Besaoh bisa menjadi pelayan yang terbaik buat masyarakat Bangka Selatan. Minimal mereka datang itu tidak bertambah rasa sakitnya, namun psikologis treatment kesehatan bisa membuat masyarakat senang dan enjoy,” ucapnya.

Meskipun begitu Riza Herdavid berharap dengan bergantinya nama RSUD Junjung Besaoh pelayanan kesehatan lebih meningkat. Sekaligus hak-hak dasar masyarakat tentang kesehatan dapat terpenuhi dalam proses perjalanan ke depan secara bertahap. Maka dari itu, pentingnya dukungan masyarakat guna memajukan rumah sakit di daerah.

“Sehingga menjadi cerminan kuatnya ikatan kekeluargaan dan gotong royong seluruh staf rumah sakit untuk memberikan pelayanan prima kepada masyarakat,” pungkas Riza Herdavid.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *