Sekretaris Komisi III DPRD Bangka : Proses Belajar Tatap Muka Wajib Dilaksanakan

BANGKA, BABELREVIEW.CO.ID - Sekretaris Komisi III DPRD Kabupaten Bangka, Marianto S.Sos jika pihaknya dalam menghadapi belajar mengajar tatap muka untuk tingkat PAUD, SD dan SMP telah melakukan pertemuan dengan Sekda, Dinas Pendidikan dan pengawas sekolah.
Hal itu disampaikan kepada awak media saat ditemui di Ruang Kerjanya, Kamis (15/8/2021).
Menurutnya, saat ini ada masalah serius yang dialami oleh anak peserta didik salah satunya karakter. Karakter anak-anak sekarang lebih cenderung untuk menjauhi bersosialisasi, seperti dengan sistem belajar daring.
"Bahkan antar siswa maupun dengan guru tidak saling mengenal dan ini bisa menyebabkan mis generasi tanpa karakter yang mana hal ini tidak perlu terjadi. Maka kegiatan belajar mengajar tatap muka harus dan wajib dilaksanakan, dengan syarat menjalankan protokol kesehatan Covid-19 dengan ketat dengan mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan bahwa pembelajaran dilaksanakan hanya 25 persen dari jumlah murid," terangnya.
Selanjutnya ia menyampaikan apabila sekolah yang bersangkutan telah menerapkan protokol kesehatan dan ternyata ditemukan ada yang positif, maka sekolah tersebut harus ditutup sementara. Dia menekankan pelaksanaan proses belajar itu perlunya adanya koordinasi pengawasan dari tim Gugus Tugas.
"Kami sudah sampaikan saat pertemuan kepada Kepala Dinas Pendidikan, kepala sekolah dan tenaga pendidik untuk menegakkan dan mentaati Prokes dengan ketat. Coba kita bandingkan dengan pasar yang setiap dibuka yang tidak mengenal waktu, tapi belajar juga penting karena mencerdaskan anak bangsa," tegas Maryanto.
Pasalnya, anak-anak harus memiliki attitude, knowledge dan skill. Dan hal itu tidak bisa didapatkan jika anak-anak harus menghadapi gadget terus menerus. Pihaknya menilai kegiatan belajar mengajar tatap muka patut untuk dilaksanakan meski dengan Prokes yang ketat.
"Nah kita saat ini sudah ada Tim Satgas Covid-19 sampai tingkat desa, mereka inilah yang nantinya bisa dilibatkan untuk pengawasan di setiap sekolahan. Toh kalau ada yang terpapar Covid-19 di sekolah tersebut, hanya sekolah itu saja yang ditutup," pungkasnya.