Serap Aspirasi Petani, Pengurus HKTI Babel Temui Kelompok Tani Harapan Mukti

MERAWANG, BABELREVIEW.CO.ID - Dengan adanya aduan dari petani Kelompok Tani Harapan Mukti yang berada di Desa Balun Ijuk Kecamatan Merawang, Kabupaten Bangka Provinsi Bangka Belitung, Pengurus Dewan Pimpinan Provinsi DPK) Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) bersama dengan pimpinan Dewan Pimpinan Kabupaten (DPK) Bangka dan pimpinan DPK Kota Pangkalpinang langsung turun kelapangan guna menyerap aspirasi dari petani, Rabu (17/6/2020).
Dalam kunjungan tersebut, Sekjend DPP HKTI Bangka Belitung, Jauhari didampingi oleh Ketua DPK HKTI Kabupaten Bangka, Jupri AS dan Ketua DPK Kota Pangkalpinang Herwin Agus Susanto.
Ketua Kelompok Tani Harapan Mukti, Dadin (45) yang telah mengolah lahan tersebut dari pertengahan tahun 2016 semenjak lahan itu dibuka mengatakan ingin adanya kepastian dari pihak pemerintah terkait status lahan yang dikelolanya.
Kelompok Tani Harapan Mukti merupakan salah satu kelompok tani yang tergabung dalam Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Jurumudi.
Sementara itu, ia bersama kelompok taninya mengeluhkan karena selalu mengalami gagal panen setiap menanam padi sawah, hal itu disebabkan adanya banjir dan hama tikus.
"Saya dan kawan-kawan ini inginnya bisa sukses dan adanya kepastian kepemilikan status lahan ini. Karena apa yang kami lakukan ini untuk anak cucu, dan saya itu inginkan adanya selembar surat atas lahan ini," ujarnya.
Dengan kondisi yang saat ini, mereka mengharapkan perhatian dari pemerintah dalam membantu kendala yang sedang dialaminya. Termasuk bantuan dari sisi pemberian pupuk, obat, racun dan kepastian status lahan garapan.
Menanggapi kejadian tersebut Sekjend DPP HKTI Bangka Belitung, Jauhari menegaskan dalam kunjungan itu dengan tujuan untuk melakukan identifikasi beberapa kelompok tani yang sudah terbentuk dan tergabung dalam Gapoktan Jurumudi.
"Dan setelah kita turun langsung dan bertemu dengan para petani, mereka membutuhkan kejelasan dan kepedulian dari pemerintah khususnya dengan status lahan yang telah digarap. Kami juga harus ketahui apakah lahan ini masuk dalam kawasan atau tidak, jika memang lahan ini masuk dalam kawasan kita akan bantu dalam proses perijinannya," tegasnya.
Jika lahan itu nantinya ada diluar kawasan, HKTI akan mendorong supaya para petani mendapatkan kepedulian dari pihak pemerintah, baik kabupaten atau provinsi. Supaya para petani dapat bangkit, sesuai dengan instruksi Presiden RI dalam melakukan ketahanan pangan di era Covid-19.
"Kalau lahan ini masuk dalam aset desa, tentu kita akan lakukan koordinasi dengan kepala desa, agar lahan tidur seperti ini untuk dikelola. Apapun bentuknya usaha pertanian janganlah pemerintah mempersulitnya, dan saya berharap para petani tetap semangat dalam situasi apapun karena petani adalah pahlawan pangan. Dan ini perlu dukungan dari beberapa instansi untuk bergabung mensinergikan, Insyaallah HKTI akan memfasilitasi kegiatan ini," tutur Jauhari.
Sementara itu Ketua DPK HKTI Kabupaten Bangka, Jupri AS menjelaskan jika pihaknya akan selalu memberi dukungan dan support kepada para petani supaya kedepannya dapat perhatian lebih dari pemerintah.
"Kalau kita langsung turun kelapangan seperti ini dapat langsung mendengarkan keluh kesah mereka. Tadi para petani disini katakan selalu mengalami gagal panen setiap menanam padi sawah, salah satu faktornya karena kondisi tanggul yang tidak memenuhi syarat," kata Jupri.
Ketika mendengar keluhan mengenai kepastian kepemilikan status lahan para petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Harapan Mukti, pihaknya akan melakukan pengecekan terlebih dahulu status lahan tersebut apakah masuk kawasan HL, HP atau APL.
"Saya menginginkan kehidupan para petani kedepannya dapat lebih sejahtera. Kita bisa dengar dan simpulkan hari ini, bahwa mereka butuh uluran tangan pemerintah daerah dan kami dari HKTI akan terus melakukan pendampingan kepada kelompok tani Harapan Mukti," pungkasnya.
Penulis : Ibnu
Editor :
Sumber : Babel Review