Sidak Pengawasan Pasokan, Mutu dan Keamanan Komoditas Beras di gudang sembako, distributor beras, serta toko retail modern dan tradisional di Kecamatan Mentok, Kabupaten Bangka Barat

MENTOK, BABELREVIEW.CO.ID – Menindaklanjuti arahan dari Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, melalui rapat koordinasi pengendalian inflasi pada hari Selasa (22/7) yang lalu, Pemerintah Kabupaten Bangka Barat melalui Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dan satgas pangan bersama forkopimda kembali turun ke gudang sembako, distributor beras, serta toko retail modern dan tradisional guna melakukan sidak pengawasan pasokan, mutu dan keamanan komoditas beras terutama dalam menyikapi maraknya pemberitaan kasus beras oplosan yang beredar di media televisi maupun media sosial lainnya.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Heru Warsito, mewakili Bupati Bangka Barat, bersama Kasatreskrim Polres Bangka Barat, Kasidatun Kejari Bangka Barat, Danramil Kecamatan Mentok, perwakilan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, perwakilan Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan serta beberapa perwakilan dari OPD teknis lainnya memimpin langsung kegiatan sidak tersebut ke beberapa titik yang menjadi tempat penyimpanan stok beras yang ada di Kecamatan Mentok.

“Benar, hari ini kami turun bersama Kasatreskrim mewakili bapak Kapolres Bangka Barat, Kasidatun mewakili Kajari Bangka Barat, Danramil mewakili Kodim 0431/Bangka Barat dan beberapa perwakilan OPD untuk memastikan tidak ada kasus beras oplosan di Kabupaten Bangka Barat” ujar Heru saat diwawancarai awak media. “Selain itu, kami juga ingin memantau bahwa ketersediaan stok dan harga dalam kondisi aman” tambahnya.

Dalam sidak pasar kali ini, pemerintah Kabupaten Bangka Barat bersama forkopimda meninjau gudang sembako milik Paulus (PO. Gudang Sembako Paulus), Lovemart (perwakilan toko retail modern), toko sembako Apen (perwakilan toko retail tradisional) dan gudang sembako milik Tjhai Nam Lie.

Hasil sidak hari ini tidak ditemukan adanya merek beras yang diduga oplosan berdasarkan berita di media televisi maupun media sosial lainnya yang beredar.  Berdasarkan hasil pengecekan tim tera dari Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan Kabupaten Bangka Barat menggunakan timbangan digital juga terpantau berat beras premium dan medium masih sesuai dengan yang tertera pada kemasan. Selain pengecekan berat beras, dilakukan pula pengecekan keamanan pangan melalui pengujian rapid test kit Chlorine dan Timbal (Pb) te rhadap 5 sampel beras medium dan premiumoleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bangka Barat. Dari hasil pengujian tersebut diketahui kelima sampel aman dari cemaran Chlorine dan Timbal. Hasil wawancara dengan para distributor dan pemilik retail, diketahui bahwa stok beras medium semakin menurun dikarenakan terus berkurangnya pasokan beras medium tersebut ke para distributor, adapun untuk stok beras premium diinformasikan aman. Selain itu, harga beras premium dan medium terpantau tidak ada kenaikan jika dibandingkan pada hari-hari sebelumnya, hanya saja ada beberapa merk beras premium dengan harga di atas HET, begitu pula dengan beras medium.

Di akhir kegiatan sidak, Asisten Perekonomian dan Pembangunan menyampaikan bahwa masyarakat tidak perlu resah dengan adanya isu beras oplosan di sosial media karena beras yang beredar saat ini di Kabupaten Bangka Barat tidak menunjukkan adanya indikasi beras oplosan. Selanjutnya, Kasatreskrim Kabupaten Bangka Barat menghimbau kepada para pedagang dan pemilik gudang sembako untuk senantiasa menjaga kualitas, mutu, ukuran beras yang dijual di Kabupaten Bangka Barat. Dan terakhir, harapan dari Kasidatun Kejari Bangka Barat melalui kegiatan sidak hari ini dapat mengantisipasi tindak pidana terkait beras oplosan di Kabupaten Bangka Barat.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *