Timah Masih diharapkan jadi andalan

Admin
Timah Masih diharapkan jadi andalan
ilustrasi gambar :(net /ist)

BABELREVIEW.COM -- Kebangkitan ekonomi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung  mulai menggeliat kembali. Tahun 2018 ini diharapkan perekonomian Babel bisa normal dan menanjak naik. Agar terus  menjadi trend positif pertumbuhan ekonomi Babel, Gubernur Provinsi Kepulauan Babel Erzaldi Rosman membuat kebijakan yang salah satunya menerbitkan IUPR (Izin Usaha Pertambangan Rakyat), yang telah diluncurkan beberapa bulan lalu.
"Karena wilayah Babel ini adalah daerah tambang. Maka dengan adanya IUPR tersebut,  beberapa daerah pertambangan di Babel sudah mulai bisa menambang lagi," ujar Ketua Kadin Bangka Belitung, Johan Murod.


Menurut Johan, dengan adanya program IUPR ini, maka multiplayer ekonomi pun bisa  membangkitkan sektor-sektor lainnya dan saling berkontribusi di Bangka Belitung.


Pada tahun 2016 dan 2017 trend Pertumbuhan Ekonomi Babel mulai merangkak naik. 
" Tapi tidak di tahun 2018 ini, yang diperkirakan dan sudah ada trend peningkatan pertumbuhan ekonomi.  Dilihat dari Pertambangan itu sendiri, yang dapat dikatakan sebagai " Lokomotif Perekonomian yang Menarik Gerbong Sektor Perekonomian lain " imbuh Johan.     
Apakah perkembangan ekonomi dan sosial di pusat (Jakarta) mampu memberi dampak perekonomian di Babel?
" Jika kita lihat Pertumbuhan Ekonomi Nasional ini sendiri tergantung dari sektor intinya dan kurang menggembirakan, terutama untuk Exspor, kita justru dari daerah yang memberikan untuk pertumbuhan ekonomi nasional itu sendiri seperti kita mengexspor Lada, Karet, Timah, Sawit dll. Dan sudah seharusnya dari seluruh Daerah berkontribusi terhadap Perkembangan Ekonomi Nasional, " tukas Johan.
Pemerintah sekiranya memberikan kebijakan kebijakan yang dapat memudahkan untuk para Pengusaha dan Masyarakat Babel untuk berusaha agar perekonomian Babel tumbuh lebih baik lagi.


" Seperti proyek proyek yang ada itu tidak dari pengusaha luar, tapi diambil dari putra putra daerah, tentunya disertai dengan kebijakan kebijakan lainnya, agar APBD maupun APBN dibelanjakan kepada sektor produktif, contohnya lebih membantu pedagang dan petani " harap Johan.
Johan  mengajak masyarakat Babel bersatu memperbaiki perekonomian Bangka Belitung, sesuai dengan kemampuan dan profesi masing-masing.
"Masyarakat kita harus bersatu!! Kerja kerja dan kerja sesuai sektor masing masing dan jangan sampai ada yang ribut, " seru Johan.
Tahun 2018 ini adalah shio Anjing yang juga sangat berpengaruh terhadap Perencanaan dan Kebijakan Pemprov, menurut Johan tentu pengaruh Shio ini cukup besar.


"Sangat besar pengaruhnya terutama Pemprov, Kota dan Kabupaten. Saran saya  harus memperhatikan lagi kebijakan untuk UMKM yang ada di Babel, seperti memberikan kemudahan bagi pelaksana UMKM untuk berusaha dan lebih membina UMKM Babel " tambah Johan.
Johan berkeyakinan untuk beberapa tahun ini, perekonomian masyarakat Babel masih  akan mengandalkan Timah.


" Jadi Timah ini bukan baru 10 atau 20 tahun,  tapi sudah ratusan tahun artinya peradaban Timah ini sudah lama," ujar Johan.
Masyarakat Babel mengakui ada ketergantungan dengan Timah, karena PT Timah inilah yang sejak awal membangun perekonomian masyarakat Babel. Ketika Negara belum berperan dalam membangun Babel, Timah sudah lebih dulu hadir. Saat itu Babel sudah memiliki telepon, PLTU, Air ledeng, Listrik.
"Semua itu Timah yang berperan dan artinya peradaban kita ini peradaban Timah. Jadi barang siapa yang mengenyampingkan Timah dalam perekonomian masyarakat Babel, maka dapat dikatakan Munafik " tegas Johan.


Johan menambahkan karena Pulau Bangka Belitung ini bukan Pulau Timah, tetapi Timah yang menjadi Pulau. Sektor lain yang menjanjikan antara lain, Perkebunan seperti Lada, Kelapa, dan Sawit" Karena pondasi yang bagus adalah Timah, jadi Pertambangan Timah masih menjanjikan, hasil Uang Timah Itu bisa dikembangkan kesektor yang lain, " ucap Johan Murod. (Reni)


Penulis :Reni
Editor   :Sanjay
Sumber :Babelreview