Tokoh Babel Akan Geruduk DPRD Menuntut Pj Gubernur Suganda Mundur

PANGKALPINANG, BABELREVIEW.CO.ID -- Sekitar 20 orang tokoh yang menamakan diri Bangka Belitung Peduli, sepekat mendesak Pj Gubernur Bangka Belitung secara legowo meletakkan jabatannya karena dinilai gagal dan selalu bikin gaduh.
Isi kesepakatan yang diambil dalam pertemuan yang berlangsung di Warung Papa Group Pangkalpinang, Kamis (17/8/2023), itu sedianya akan disampaikan ke pimpinan DPRD Bangka Belitung dalam waktu dekat ini.
"Hasil pertemuan pada hari ini akan kita sampaikan ke DPRD Babel. Sekaligus mendesak DPRD untuk mendengarkan serta mengambil sikap tegas terkait aspirasi masyarakat Babel yang menghendaki agar Suganda Pasaribu angkat kaki dari Babel," tegas Koordinator Bangka Belitung Peduli, Subri, didampingi Tokoh Babel Huzarni Rani.
Selain pernyataan sikap, kata Subri, pihaknya juga akan menyampaikan sekitar 13 point kontroversi Suganda Pasaribu selama 5 bulan menjabat Pj Gubernur Babel.
"Bila perlu nanti, kita juga akan membawa massa ke DPRD Babel," katanya.
Sebelumnya ditempat yang sama, tokoh kharismatik Bangka Belitung Prof Bustami Rahman menyampaikan, desakan mundur terhadap Pj Gubernur Babel Suganda Pandapotan Pasaribu harus dilakukan melalui cara santun dan legal.
"Soal mundur ini sebenarnya tergantung dengan saudara Suganda dan tergantung dengan pihak DPRD Babel. Kalau Suganda mau instrospeksi dan sadar kalau dirinya sering bikin gaduh dan sudah tak lagi disukai masyarakat Babel, ya harus legowo mundur lah. Kemudian tergantung juga dengan DPRD Babel, mau tidak menyurati atau meminta Mendagri untuk menarik Suganda dari Babel ini. Kalau ini dilakukan, ya selesai," ujar Bustami.
Menurut Bustami sejak awal dirinya sudah meyakini jika Suganda tidak cocok ditempatkan di Babel.
"Dia ini kan memang ditunjuk dan bukan atas keinginan masyarakat. Ndak cocok dia di Babel sebenarnya. Saya yakin dia orang baik, tapi Babel bukan tempatnya dia, karena kultur Babel ini tidak nyambung dengan tipikal orang seperti dia ini," tandas Bustami.
Lagi pula, lanjut Bustami, setelah ia pelajari secara seksama dan berdasarkan informasi yang ia peroleh dari sejumlah sumber di pusat, Suganda bukanlah tipikal seorang pemimpin.
"Selama beberapa bulan ini saya coba pelajari dia ini. Terus banyak juga masukan dari orang-orang pusat, Suganda memang ternyata bukan tipikal pemimpin, jadi ndak cocok dia ini jadi pemimpin, apalagi untuk Babel. Harusnya sadarlah, ndak usah nunggu masyarakat ribut dan demo baru mau lepas jabatannya," beber Bustami.
Hal senda disampaikan oleh Tokoh Presidium Babel Zulkarnaen Syamsuddin. Menurutnya, ia sepakat jika Suganda harus segera lengser, namun harus melalui cara legal.
"Kalau tidak salah masa jabatanya kan hingga 31 Maret 2024, dan mungkin bisa diperpanjang. Kalau kondisi sudah begini berat, jangan menunggu habis waktunya. Harus segera dimundurkan, tapi melalui proses yang legal. Jadi sangat tepat jika kita lewat jalur DPRD," ujarnya.
Sementara politisi Efendi Harun menegaskan, perlunya kekompakan dan semangat yang tulus dalam memperjuangkan aspirasi tersebut.
"Sekali berjuang harus berhasil, tak ada kata gagal. Jangan mudah dibujuk dan diiming-iming. Jaga kekompakan kita," harap politisi Golkar ini.
Tokoh Presidium Pembentukan Provinsi Kepulauan Babel, Saviat, juga bersuara lantang. Ia menghendaki agar Pj Gubernur Suganda segera dikembalikan ke pusat karena selalu bikin gaduh.
"Saya sudah berkali-kali nasehati dia agar berhentilah mengeluarkan pernyataan yang kontroversi. Tapi terus dia diulang lagi. Jadi Suganda ini tak layak lagi dipertahankan, karena kalau masih ditahan pasti nanti akan bikin gaduh lagi," tegasnya.
Sedangkan tokoh muda Zamhari Al Farizi yang juga mantan Anggota DPRD Babel menyesalkan sikap diam DPRD Babel terkait gaduh yang dipicu oleh Pj Gubernur Suganda.
"Dulu dari zamam Gubernur Hudar sampai Erzaldi, selalu ada prokontra di DPRD Babel. Sekarang ketika ada gaduh yang dipicu oleh Si Suganda, kok DPRD diam. Ada apa ini ? Apa DPRD mau cari aman atau memang sudah dikondisikan?" sesal Zamhari.
Zamhari sepakat jika Suganda harus hengkang dari Babel. "Hanya satu kata, Suganda harus lengser. Harus," tegas Zamhari yang langsung disambut takbir oleh hadirin.
Selain dihadiri tokoh perwakilan dari Bangka, pertemuan tersebut juga dihadiri perwakilan dari Belitung yakni Antonius Uston dan Aswandi.
Menanggapi hal ini, Pj Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Suganda Pandapotan Pasaribu, hingga berita ini diturunkan belum merespon konfirmasi yang dikirim oleh Babel Review melalui nomor WA yang biasa ia gunakan. (*/BBR)
Editor: Ichsan Mokoginta Dasin