PANGKALPINANG, BABELREVIEW.CO.ID – Universitas Bangka Belitung (UBB) bekerjasama dengan LKBN Antara menggelar pelatihan teknik dasar mengolah dan menyajikan data infografis untuk mengajak puluhan mahasiswa mengenali beragam produk jurnalistik serta menganalisa, mengolah data dan membuat infografis.
Kegiatan ini diikuti puluhan mahasiswa dari empat perguruan tinggi, Universitas Bangka Belitung (UBB), IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik, Universitas Terbuka, Institut Pahlawan 12 dan Institut Citra Internasional (ICI) Bangka Belitung.
Rektor Universitas Bangka Belitung (UBB), Ibrahim dalam sambutannya mengatakan saat ini infografis sedang menjadi trend dalam menyajikan informasi yang sifatnya promosi untuk suatu instansi atau produk tertentu.
Infografis menyajikan persentase, angka dan peristiwa dalam bentuk flyer yang bisa di share dan forward dengan mudah dibandingkan berita yang terkadang orang tidak punya cukup untuk membaca.
“Kita harap Antara dapat memberi pengetahuan agar adik-adik mahasiswa terlatih membuat infografis setelah mengikuti pelatihan ini karena ilmu jurnalistik terus mengalami perubahan dari waktu ke waktu.
Kepala Biro Antara Bangka Belitung, Joko Susilo mengatakan pelatihan ini juga dilaksanakan untuk menjaring para mahasiswa yang siap bekerja menjadi jurnalis di LKBN Antara maupun media swasta lainnya.
“Di pelatihan ini mahasiswa diberikan pengetahuan mengenai profesi wartawan yang tidak hanya sekedar merekam (recording) saja, namun mereka harus mengumpulkan data serta menyajikan data tersebut secara baik dan benar,” ujarnya.
Kepala Redaksi (Kared) Infografik Antara, Heppy Ratnasari yang menjadi narasumber mengatakan Bangka Belitung yang pertama mendapat pelatihan ini dengan menyasar mahasiswa agar mereka bisa belajar menganalisis data sekaligus mempresentasikan dalam bentuk visual.
“Kita sengaja menyasar mahasiswa dalam pelatihan dasar ini agar mereka mengetahui produk-produk jurnalistik dalam berbagai bentuknya. Selain teks, video dan foto, juga ada infografis,” katanya di Pangkalpinang, Rabu.
Di pelatihan ini mahasiswa diberi pemahaman bagaimana menganalisis data dengan baik dan benar ditengah gempuran data dan hoaks yang bermacam-macam sehingga informasi tersebut tidak bisa dipertanggungjawabkan.
“Mereka langsung kita minta praktek memilih sendiri mana data yang berat dan tidak, menganalisis dan membuat infografis yang menarik untuk di informasikan ke masyarakat,” ujarnya.
Heppy memaparkan, tahap penyusunan membuat infografik dimulai dari riset, menyusun naskah, membuat infografis dan mengecek kembali. Dalam meriset, kita harus memilih isu paling menarik dengan mencari dan melakukan cek data serta menentukan nara sumber.
Dalam menyusun naskah, utamakan judul, lead atau pendahuluan, gunakan SW1H, lakukan akurasi data. Setelah itu barulah membuat infografis, tentukan vocal point atau gambar utama, pilih elemen grafis yang sesuai dengan tata letak.
“Kemudian lakukan cek ulang, pastikan data benar, jangan malas, cek typo, gambar dan data apakah sesuai dengan alur dan mudah dibaca,” terang Heppy.
Ia menambahkan, dalam memilih dan mengolah data, pilih dari sumber yang terpercaya seperti jurnal atau laporan yang dikeluarkan institusi resmi, jangan asal kutip. Cek sumbernya dari mana berasal, pilih data dan sesuaikan kebutuhan informasi apa yang ingin disampaikan, fokus dan jangan semua data ditampilkan.
“Bagaimana kita memvisualkan agar menarik, karena jika tidak menarik meski judulnya bombastis, tapi di infografis, sisi menariknya yang harus diambil,” ujarnya.
Dalam satu bulan Antara memproduksi lebih dari 100 infografis. Setiap hari ada 4-5 judul yang di tayangkan. Antara juga membuat semua rubrik, ada ekonomi, politik, hukum, internasional, olahraga, hiburan, kPOP dan jPOP juga.