Wujudkan Zero Stunting, KKN UBB Gelar Workshop Kesehatan di Kemuja

MENDO BARAT, BABELREVIEW.CO.ID -- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Universitas Bangka Belitung (UBB) Tahun 2023 menggelar workshop "Penguatan Kapasitas dan Pemahaman Kader dalam Pencegahan dan Penanganan Stunting" di Desa Kemuja, Mendo Barat, Bangka, Rabu (23/08/2023). Desa Kemuja merupakan salah satu dari delapan desa di Kabupaten Bangka yang merupakan lokus stunting.
Fasilitor KKN UBB 2023 Ghiri Basuki mengemukakan workshop ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang mendalam kepada kader kesehatan di desa tentang dampak stunting terhadap pertumbuhan anak serta langkah-langkah konkret yang dapat dilakukan dalam pencegahan dan penanganannya.
“Tema ini kami angkat seiring dengan gencarnya upaya Bupati Bangka mewujudkan ‘Bangka Zero Stunting’. Perlu diketahui angka stunting Kabupaten Bangka pada tahun 2022 adalah 18,1 persen, meski pun masih berada di bawah angka nasional yaitu 21 persen,” ujar Ghiri.
Stunting adalah masalah gizi kronis akibat kurangnya gizi pada anak dalam waktu yang berkepanjangan, sehingga berdampak pada pertumbuhan anak yang gagal tumbuh dan berdampak terhadap kemampuan kognitif serta motorik anak.
Desa Kemuja yang berada di Kecamatan Mendo Barat ditetapkan sebagai locus (Lokasi Focus) stunting sejak Mei 2023. Di Desa Kemuja, Pemda Bangka gencar melakukan berbagai kegiatan terkait dengan pencegahan dan penanganan stunting melalui kader kader di desa setempat.
Sejalan dengan hal tersebut, menurut Ghiri, Universitas Bangka Belitung juga mengambil peran aktif dalam upaya pencegahan dan penanganan stunting melalui workshop Penguatan Kapasitas Kader.
Dalam konteks program Kuliah Kerja Nyata (KKN), mahasiswa KKN UBB Desa Kemuja berfokus pada pelatihan dan pemberdayaan para kader sebagai agen perubahan di tingkat masyarakat dalam mengatasi masalah stunting.
Kepala Desa Kemuja M. Istohari memberikan apreasiasi kepada KKN UBB yang memberikan fokus kepada penanganan stunting.
"Masalah stunting sudah menjadi isu nasional sehingga diperlukan pencegahan dan penanganan stunting, salah satunya melalui pemberian makanan tambahan kepada anak dan kepada ibu hamil yang kekurangan enzim kronis," ujar Istohari.
Pembicara tunggal worshop Erna Julianti yang juga dosen D-3 Keperawatan UBB mengemukakan pentingnya semua pihak untuk peduli terhadap pencegahan dan penanganan stunting, karena dampak stunting sangat luas.
“Stunting berakibat terhadap saraf anak yang mengecil serta dampak berkepanjangan pada pertumbuhan ekonomi dan produktivitas serta kualitas sumber daya manusia,” tukas Erna Julianti narasumber workshop penguatan kader.
Kader, yang merupakan singkatan dari Kader Pembangunan dan Kesejahteraan Keluarga, memiliki peran krusial dalam menyampaikan informasi dan edukasi kepada masyarakat.
Selama workshop, para kader diberikan edukasi mengenai dampak anak yang mengalami stunting dan tentang nutrisi dan gizi seimbang yang diperlukan oleh anak-anak dalam pertumbuhan mereka. Selain itu, mereka juga mendapatkan pemahaman tentang pentingnya pola makan yang baik, hygiene, dan sanitasi dalam stunting.
Melalui pendekatan interaktif, mahasiswa KKN Tematik Universitas Bangka Belitung memfasilitasi sesi diskusi yang melibatkan peran KADER dalam memberikan edukasi kepada masyarakat.
Ini bertujuan untuk mempersiapkan mereka dalam menghadapi tantangan nyata saat berinteraksi dengan orang tua dan masyarakat di lingkungan sekitar.
“Dengan demikian, workshop tidak hanya menjadi acara satu kali, tetapi merupakan langkah awal dalam perubahan perilaku yang lebih luas,” ujar Ghiri menambahkan.
Workshop Penguatan Kapasitas Kader dalam Pencegahan dan Penanganan Stunting ini mencerminkan komitmen Universitas Bangka Belitung untuk berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya dalam hal kesehatan anak-anak.
Ghiri yang adalah dosen pada Prodi Teknik Elektro pada Fakultas Teknik UBB menjelaskan kegiatan ini juga dihadiri perwakilan Ormas Bemper sebagai mitra pemda Bangka yang merupakan Ormas yang peduli tentang stunting dan sudah melaksanakan kegiatan di Desa Bukit Layang dan Deniang untuk edukasi gizi dalam upaya pencegahan stunting.
Penulis: Eddy Jajang JA (Dosen UBB)